12 Sept 2017

Yang Tidak Diberitahu ke Kamu Tentang Beasiswa CSC (Cina)

Orang-orang Indonesia berborongan berebutan beasiswa belajar keluar negeri, tapi apa udah tau peraturan, tanggung jawab, konsekuensi dan reward saat dan setelah mendapat beasiswa? Yang saya akan beberkan adalah beasiswa ke negeri Tiongkok. Sebenernya beasiswa ke Tiongkok macam-macam, ada Chinese government (CSC), Province scholarship, Confucius, dll. Tapi karena pernah ngalamin CSC, jadi mostly ini untuk yang pengejar CSC, tapi ada beberapa yang berlaku secara umum. Berikut yang tidak dikasih tau ke kalian dan (menurut saya) kalian harus tau para pengejar beasiswa ke Cina. 


1. Ada 2 tipe CSC

CSC embassy dan university. CSC embassy dapat memilih up to 3 universitas dengan up to 3 disciplines. Sedangkan CSC university hanya dapat memilih 1 universitas dengan 1 discipline. Ada yang bilang kesempatan mendapatkan CSC jalur university lebih besar daripada embassy. Tapi percaya-ga percaya juga si ini.

Addition: Ada 2 tipe CSC, tapi jalur masuk CSC tidak solemnly hanya apply ke universitas dan embassy. Ada juga yang apply melalui jalur dari universitas sebelumnya atau dari DIKTI. 

2. Universitas Project 211 dan Project 985

Seperti di negara-negara lainnya, ada beberapa universitas yang memang kuat dalam pendidikan dan research. Itulah yang membedakan Project 211 dan Project 985. Universitas-universitas di Project 985 pasti masuk Project 211, tapi tidak sebaliknya. Lebih jelasnya bisa dibaca sendiri dan ini listnya. Hal ini juga akan mempengaruhi graduates yang ingin bekerja di Cina, karena ada beberapa perusahaan yang hanya menerima universitas dari Project 985. 

3. Beberapa kampus tidak membuka program dalam Bahasa Inggris

Pastikan universitas yang dipilih applicant mempunyai discipline yang diajari dalam Bahasa Inggris, kecuali emang lebih nyaman memakai Bahasa Mandarin. Universitas mana aja yang punya kelas dalam Bahasa Inggris bisa dicek di website CSC. Kalaupun memilih dalam Bahasa Mandarin, akan ada course 1 tahun khusus Bahasa Mandarin, berlaku untuk S1, S2 (S3 ga tau).

4. Udah memilih universitas via CSC embassy, belum tentu akan dapat universitas yang dipilih

Beberapa teman (tapi gak banyak) mengalami hal seperti ini. Dari 3 universitas yang dimasukan ke form, malah diassign ke universitas lain di kota lain. Tapi ini not necessarily bad, karena yang saya perhatikan universitas yang dipilihkan malah universitas yang dimana discipline yang dipilih applicant itu bagus.
Belibet, untuk memperjelas: applicant berniat di Ilmu Kelautan, memilih di Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia dan Universitas Andalas. Tapi dari ketiga universitas yang dipilih, Ilmu Kelautan tidak begitu bagus, lalu applicant akan dikirim ke Universitas Airlangga yang discipline disitu lebih berkembang. Cuma contoh ya, ga usah bitching tentang Ilmu Kelautan mana yang beneran paling bagus.

5. Udah memilih discipline via CSC embassy / university, belum tentu akan dapat kelas yang berbahasa Inggris

Ini juga beberapa yang kejadian. Di form memilih kelas dalam Bahasa Inggris, kenapa keterimanya in Chinese 😄 . Ini sayapun ga tau kenapa. Yang pasti applicant akan berkembang pesat sangat pengetahuan Bahasa Mandarinnya, tapi bahasa sehari-hari dan bahasa pelajaran emang beda.

6. Basic Chinese is mandatory

Ga tau Bahasa Mandarin ya harus tanggung sendiri konsekuesinya (kayak saya). Makan susah, ngobrol susah, belanja susah. Kampus sebagus apapun, ga semua staff bisa Bahasa Inggris. Supervisor yang diassignpun belum tentu bisa / pede berbahasa inggris. Kalau bisapun belum tentu ngerti dialectnya. 

7. "Keuntungan" bagi siswa yang berbahasa inggris

Sesuai dari pengalaman orang-orang lain, siswa yang berbahasa inggris atau tidak mengerti bahasa mandarin, biasanya tidak disuruh-suruh oleh supervisor. Dari yang saya perhatikan mereka udah malas duluan menggunakan Bahasa Inggris. Jadi beban kerjaan untuk orang lokal bisa lebih banyak dan lebih cerewet untuk pekerjaan akhir. Tapi tidak semua supervisor seperti ini, ada juga yang perfectionist. Makanya untuk Sarjana saya sarankan untuk mengambil kelas dalam Bahasa Mandarin, karena sayang banget ilmunya yang kebuang cuma karna language barrier. Untuk program Master dan PhD kebanyakan professornya sudah PhD dan diluar negeri juga, jadi untuk bahasa mereka juga akan lebih bagus untuk menjelaskan pelajaran dan berkomunikasi.

8. Dormitory foreigner dan lokal dipisah

Salah satu quirks menjadi international student adalah dormitory foreigner biasanya lebih bagus. Biasanya satu kamar berdua, untuk PhD sendiri.

9.  SKS Sarjana lebih dari 144

Akan dibatasi maximum berapa SKS yang bisa diambil, tapi bisa mengambil banyak ekstra pelajaran. Mereka bener-bener gila sih belajarnya.


10. Beberapa universitas akan meminta uang jaminan

Uang tersebut supaya ketika applicant mendapatkan beasiswanya, applicant gak tiba-tiba pindah universitas. Universitas apa aja yang meminta "tanda jadi" harus dicek ke masing-masing universitasnya, lebih baik kalau ada kenalan di universitas tersebut. Biasanya setelah mengirim aplikasi, akan ada email dari universitas mengenai biaya ini. Kalau ga bayar ya artinya ga jadi. Jadi jangan was-was kalau teman-teman yang mendaftar universitas lain mendapatkan email dan beberapa tidak.

11. Dikasih 2500 yuan / bulan untuk Sarjana dan 3000 yuan / bulan untuk Master, tidak termasuk visa dan tiket perjalanan

Tiket perjalanan untuk sampai ke Cina utara biasanya 3 juta-an / trip. Tiket perjalanan untuk Cina selatan pastinya lebih murah. 
Jangan terlalu percaya kalau ada gosip tahun ini akan dinaikan uang sakunya. Dari jaman kapan udah ada omongan itu tapi tetap aja 3000 yuan / bulan. Nominal tersebut udah lebih dari cukup untuk makan dan leisure.

12. Kebanyakan Orang Indonesia di Selatan

Seriously. Mungkin karena di bagian utara itu dingin (dan dekat Korut).

13. Tidak ada requirement harus balik ke Indonesia atau kontrak kerja setelah selesai belajar

Banyak foreigner setelah selesai belajar lalu bekerja di Cina.



Sekarang udah tau konsekuensi-konsekuensinya belajar di Cina. Udah dipertimbangkan dan mau apply? Persyaratan scholarship dan pengalaman teman saya penerima beasiswa CSC Dikti please visit http://aprilliadatty.blogspot.com/2017/11/jawaban-untuk-pertanyaan-terbanyak.html
Happy trying and good luck.


Indonesians Gathering 2017 in Dalian, China












5 Sept 2017

Internet That Works for Foreigners in China

Being a Laowai (term for Foreigner in Chinese) that speaks almost zero Chinese is hard enough to live in a country where most of the people speak almost zero English, and it gets more difficult that the great firewall of china prevent you to ease your life as well! 

These are some of major websites, desktop and mobile applications that do not and do work in China without VPN and their alternatives with English user interface,


Search Engine

All Google services are blocked in China, even the websites and applications that use Google API like Waze, Youtube and Google Playstore are useless. For English speakers it is easier to use Bing. I use Bing all the time. It may not give the exact same result, but what you're looking for may be on the second page.


Email

Gmail does not work in China. However, "Sign in with Google" feature still works, but you can't receive or send emails. Outlook and Yahoo do the job pretty well.



Note

Google Keep users can switch to Evernote. I wouldn't mind. Evernote is an equally powerful app.


Accommodations

Thankfully there aren't much difference for hotel / apartment stay. My personal favourite, Airbnb still works in the mainland China only with different name, Aibiying (爱彼迎).


Map

Until now I still can't find a good map application that works in English. I don't really like Bing Map, and Baidu Map only works in Chinese characters. What I do is translate it to Chinese then paste it to Baidu Map. It's a two time work but at least it minimizes my chance to get lost.


Translator

As I said, anything that is related with google does not work, that includes Google Translate. Baidu translate (http://translate.baidu.com/) has the same function and does the job pretty well. But still lacks in photo scan feature and character draw. Also, open Chinese websites in Chrome browser, because translate page feature still works.


Music app

Spotify works. naff said.


Chat applications

Whatsapp works, Line does not. As you might've heard, Chinese use WeChat and QQ as a chat platform in mobile and desktop. 


e-Payments

It's sort of a surprise for me that most of Chinese shops now use cashless system, even the little food stalls in a small city. People here use Wechat Wallet and Alipay (Zhifubao). To use these you have to have a China bank account, you can add your credit cards (Visa, Mastercard) to the apps but you can't pay with them, so what's the use. Your local internet banking (CIMB clicks) works too if you want to access your bank account in your own countries.


Transport

The Chinese Uber is Didi. But to use it you have to have a registered Chinese number, it is useless if you just arrived to China for the first time and do not have an active Chinese number. And unlike Uber, Didi can only be integrated with WeChat Wallet and Alipay, meaning you can't pay with credit cards.



Have fun in China!