Orang-orang Indonesia berborongan berebutan beasiswa belajar keluar negeri, tapi apa udah tau peraturan, tanggung jawab, konsekuensi dan reward saat dan setelah mendapat beasiswa? Yang saya akan beberkan adalah beasiswa ke negeri Tiongkok. Sebenernya beasiswa ke Tiongkok macam-macam, ada Chinese government (CSC), Province scholarship, Confucius, dll. Tapi karena pernah ngalamin CSC, jadi mostly ini untuk yang pengejar CSC, tapi ada beberapa yang berlaku secara umum. Berikut yang tidak dikasih tau ke kalian dan (menurut saya) kalian harus tau para pengejar beasiswa ke Cina.
1. Ada 2 tipe CSC
CSC embassy dan university. CSC embassy dapat memilih up to 3 universitas dengan up to 3 disciplines. Sedangkan CSC university hanya dapat memilih 1 universitas dengan 1 discipline. Ada yang bilang kesempatan mendapatkan CSC jalur university lebih besar daripada embassy. Tapi percaya-ga percaya juga si ini.
Addition: Ada 2 tipe CSC, tapi jalur masuk CSC tidak solemnly hanya apply ke universitas dan embassy. Ada juga yang apply melalui jalur dari universitas sebelumnya atau dari DIKTI.
Addition: Ada 2 tipe CSC, tapi jalur masuk CSC tidak solemnly hanya apply ke universitas dan embassy. Ada juga yang apply melalui jalur dari universitas sebelumnya atau dari DIKTI.
2. Universitas Project 211 dan Project 985
Seperti di negara-negara lainnya, ada beberapa universitas yang memang kuat dalam pendidikan dan research. Itulah yang membedakan Project 211 dan Project 985. Universitas-universitas di Project 985 pasti masuk Project 211, tapi tidak sebaliknya. Lebih jelasnya bisa dibaca sendiri dan ini listnya. Hal ini juga akan mempengaruhi graduates yang ingin bekerja di Cina, karena ada beberapa perusahaan yang hanya menerima universitas dari Project 985.
3. Beberapa kampus tidak membuka program dalam Bahasa Inggris
Pastikan universitas yang dipilih applicant mempunyai discipline yang diajari dalam Bahasa Inggris, kecuali emang lebih nyaman memakai Bahasa Mandarin. Universitas mana aja yang punya kelas dalam Bahasa Inggris bisa dicek di website CSC. Kalaupun memilih dalam Bahasa Mandarin, akan ada course 1 tahun khusus Bahasa Mandarin, berlaku untuk S1, S2 (S3 ga tau).
4. Udah memilih universitas via CSC embassy, belum tentu akan dapat universitas yang dipilih
Beberapa teman (tapi gak banyak) mengalami hal seperti ini. Dari 3 universitas yang dimasukan ke form, malah diassign ke universitas lain di kota lain. Tapi ini not necessarily bad, karena yang saya perhatikan universitas yang dipilihkan malah universitas yang dimana discipline yang dipilih applicant itu bagus.
Belibet, untuk memperjelas: applicant berniat di Ilmu Kelautan, memilih di Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia dan Universitas Andalas. Tapi dari ketiga universitas yang dipilih, Ilmu Kelautan tidak begitu bagus, lalu applicant akan dikirim ke Universitas Airlangga yang discipline disitu lebih berkembang. Cuma contoh ya, ga usah bitching tentang Ilmu Kelautan mana yang beneran paling bagus.
5. Udah memilih discipline via CSC embassy / university, belum tentu akan dapat kelas yang berbahasa Inggris
Ini juga beberapa yang kejadian. Di form memilih kelas dalam Bahasa Inggris, kenapa keterimanya in Chinese 😄 . Ini sayapun ga tau kenapa. Yang pasti applicant akan berkembang pesat sangat pengetahuan Bahasa Mandarinnya, tapi bahasa sehari-hari dan bahasa pelajaran emang beda.
6. Basic Chinese is mandatory
Ga tau Bahasa Mandarin ya harus tanggung sendiri konsekuesinya (kayak saya). Makan susah, ngobrol susah, belanja susah. Kampus sebagus apapun, ga semua staff bisa Bahasa Inggris. Supervisor yang diassignpun belum tentu bisa / pede berbahasa inggris. Kalau bisapun belum tentu ngerti dialectnya.
7. "Keuntungan" bagi siswa yang berbahasa inggris
Sesuai dari pengalaman orang-orang lain, siswa yang berbahasa inggris atau tidak mengerti bahasa mandarin, biasanya tidak disuruh-suruh oleh supervisor. Dari yang saya perhatikan mereka udah malas duluan menggunakan Bahasa Inggris. Jadi beban kerjaan untuk orang lokal bisa lebih banyak dan lebih cerewet untuk pekerjaan akhir. Tapi tidak semua supervisor seperti ini, ada juga yang perfectionist. Makanya untuk Sarjana saya sarankan untuk mengambil kelas dalam Bahasa Mandarin, karena sayang banget ilmunya yang kebuang cuma karna language barrier. Untuk program Master dan PhD kebanyakan professornya sudah PhD dan diluar negeri juga, jadi untuk bahasa mereka juga akan lebih bagus untuk menjelaskan pelajaran dan berkomunikasi.
8. Dormitory foreigner dan lokal dipisah
Salah satu quirks menjadi international student adalah dormitory foreigner biasanya lebih bagus. Biasanya satu kamar berdua, untuk PhD sendiri.
9. SKS Sarjana lebih dari 144
Akan dibatasi maximum berapa SKS yang bisa diambil, tapi bisa mengambil banyak ekstra pelajaran. Mereka bener-bener gila sih belajarnya.
10. Beberapa universitas akan meminta uang jaminan
Uang tersebut supaya ketika applicant mendapatkan beasiswanya, applicant gak tiba-tiba pindah universitas. Universitas apa aja yang meminta "tanda jadi" harus dicek ke masing-masing universitasnya, lebih baik kalau ada kenalan di universitas tersebut. Biasanya setelah mengirim aplikasi, akan ada email dari universitas mengenai biaya ini. Kalau ga bayar ya artinya ga jadi. Jadi jangan was-was kalau teman-teman yang mendaftar universitas lain mendapatkan email dan beberapa tidak.
11. Dikasih 2500 yuan / bulan untuk Sarjana dan 3000 yuan / bulan untuk Master, tidak termasuk visa dan tiket perjalanan
Tiket perjalanan untuk sampai ke Cina utara biasanya 3 juta-an / trip. Tiket perjalanan untuk Cina selatan pastinya lebih murah.
Jangan terlalu percaya kalau ada gosip tahun ini akan dinaikan uang sakunya. Dari jaman kapan udah ada omongan itu tapi tetap aja 3000 yuan / bulan. Nominal tersebut udah lebih dari cukup untuk makan dan leisure.
12. Kebanyakan Orang Indonesia di Selatan
Seriously. Mungkin karena di bagian utara itu dingin (dan dekat Korut).
13. Tidak ada requirement harus balik ke Indonesia atau kontrak kerja setelah selesai belajar
Banyak foreigner setelah selesai belajar lalu bekerja di Cina.
Sekarang udah tau konsekuensi-konsekuensinya belajar di Cina. Udah dipertimbangkan dan mau apply? Persyaratan scholarship dan pengalaman teman saya penerima beasiswa CSC Dikti please visit http://aprilliadatty.blogspot.com/2017/11/jawaban-untuk-pertanyaan-terbanyak.html
Happy trying and good luck.
Happy trying and good luck.
Indonesians Gathering 2017 in Dalian, China
0 comments:
Post a Comment