30 Dec 2016

Apply Kartu Kredit Pertama

Hi,

Bagi yang umurnya baru 21 tahun, atau yang baru bekerja, biasanya tertarik buat kartu ajaib. Karena kaum freshgrads biasanya belom punya credit card sama sekali, bank biasanya jual mahal, suka nolak-nolakin. Giliran kita udah punya satu aja, ditelpon-telponin, data personal kita jadi kayak kacang. Sharing aja (dikit nyombong) pengalaman writer membuat credit card dari apply sampe dapet.

Bulan November ngelewatin stand sales BCA di mall, abis beli Coco Crunch, saya yang datengin salesnya karena salesnya diem aja di belakang stand. "Bisa buat kartu kredit ya?" saya tanya, dia langsung ngeluarin formnya dan pinjam KTP dan NPWP untuk dia fotokopi. Secara KTP saya lagi proses e-KTP karena masalah blangko-blangko kosong itu, saya cuma ada kertas keterangan sementara. Salesnya bingung, terus saya bilang, passport ada, tapi di rumah. Akhirnya dia kasih emailnya. Sesampainya di rumah, saya scan dan email passport saya dan slip gaji 3 bulan terakhir. Udah seminggu gak ada kabar, karena saya gak sabar, saya coba apply yang lain; Mega.

Bank Mega saya apply lewat website. Mereka baru call setelah 3 minggu saya apply formnya (lebih lama lagi). Di webnya juga butuh upload slip gaji bagi karyawan dan KTP. Nunggu-nunggu Mega dan BCA, saya apply BRI.

BRI juga apply lewat website. Persyaratan BRI minimal gaji lebih rendah, yang lain rata-rata minimal 5 juta, BRI 3 juta / bulan dan gratis biaya admin kartu. Seminggu kemudian, tanpa kabar, hari Sabtu tiba-tiba ada kurir ke rumah buat ngambil fotokopi KTP. Karena gak ada kabar, saya gak siap dokumen tersebut, jadi kurirnya foto aja lewat hp nya dan minta tanda tangan sebagai bukti kalau dia udah ketemu saya sendiri. Dah nih, sepi lagi.

BCA, Bank Mega dan Bank BRI total 2 minggu saya tunggu, marketing BCA telepon, validasi data. Seminggu kemudian BCA telepon lagi, sekarang giliran bagian analyst nya. Karena udah berminggu-minggu, saya lupa-lupa ingat jawaban yang ditulis di form apply waktu di mall. Tipe kartu gonta-ganti setiap BCA nelfon, pertama daftar MasterCard, pas ditanya Visa, kedua kali ditanya, writer jawab Everyday Card. Saya pikir kirim apa ajalah. Emergency contact saya juga ditelfon 2x oleh BCA dengan jenjang waktu 2 minggu. 

Pada hari yang sama, sales Mega tiba-tiba ngontact lewat Whatsapp, katanya ada dokumen yang kurang untuk aplikasi. Saya lengkapi aja dokumennya via Whatsapp tersebut, besoknya langsung ada yang nelfon dari Bank Mega. Seperti biasa ditanya alamat, nama Ibu kandung, dll. Giliran ditanya nomer telfon kantor, saya gak bisa jawab. Writer gak hafal, gak nyimpen juga di contact, lagi gak ada akses internet karena hp lagi dipake nelfon. Alhasil writer gak bisa jawab pertanyaan ini. Terus orang itu lanjut lagi pertanyaan-pertanyaan berikutnya.

Besoknya lagi, dapet SMS dari Bank Mega bahwa application credit card saya 'belum diterima'. Oh well, saya pikir. Beberapa hari kemudian Bank BCA SMS bahwa aplikasi saya diterima, pengiriman kartu kurang lebih 7 hari, (setelah 4 minggu!). Dan BRI masih belum ada kabar haha. Biasa ya BRI emang bukan terkenal di bagian servicenya, atau inovasinya, atau keagresifannya, atau... . Agak aneh karena reputasi Bank Mega untuk membuat kartu kredit lebih gampang kata orang-orang. Sedangkan BCA lebih susah, tapi writer malah dapat BCA. Ada lagi orang yang ditolak BCA, malah diterima BNI, padahal BNI reputasinya pelit approve orang.


Berikut faktor-faktor yang menurut writer dipertimbangkan banget buat orang-orang yang buat credit card pertama kali,


Pertama, persyaratan. Bank biasanya suka dengan pegawai dengan gaji tetap (dan tinggi), jadi siapin slip gaji selama 3 bulan ke belakang. Tapi ada beberapa bank yang gak begitu ketat persyaratannya, mereka cuma minta slip 1 bulan ke belakang. Lebih baik lagi kalau apply credit card di bank tempat kita nabung / payroll.

Kedua, tau bank dan tipe kartu apa yang lo mau apply. Visa / MasterCard? Dan dengan minimal requirement berapa gaji per bulan atau per tahun. Semakin elite kartunya (biasanya bunyinya Platinum), semakin besar income required, semakin besar limit penggunaannya. Btw, gak semua bank nerima first timers. Bank international kayak ANZ, CIMB atau yang limitnya besar biasanya hanya nerima user yang sudah punya kartu kredit at least 6 bulan. Maklum, karena mereka gak mau resiko kita tiba-tiba gak bisa bayar, jadi mereka mau liat kelancaran credit kita lewat credit card yang sudah ada.

Ketiga, emergency contact. Sebenernya gak mesti saudara banget. Rahasia umumnya, 'sepupu' atau 'tante' atau 'om', biasanya bukan siapa yang kita bilang. Sales atau analyst juga sebenernya tau kalau mereka sebenarnya adalah kerabat tidak terikat darah. Kucinya adalah bilang ke temen lo bahwa expect call from unknown number anytime, karena kalau ditelfon dan tidak diangkat, aplikasi kartu lo gagal. Ada yang baik seperti BNI, saya dicall 3x, yang ketiga baru bisa dijawab dengan benar (yang pertama missed, kedua 'halo halo' gak ada suaranya). Minta tolong mereka apalin alamat lengkap dan nama nyokap lo, just in case mereka ditanyain dan bisa jawab. Tapi jangan salah gunain kebaikan mereka, karena saat credit kita macet, mereka juga ditelfonin.


Apa aja yang ditanyain?

Intinya sama kayak yang ditulis di form,
1. Nama - pastiin lo sebut nama yang lo tulis di form, kalau bisa sih jangan disingkat-singkat
2. Alamat - harus lengkap sampe RT/RW dan kode pos
3. Alamat dan nomer telefon kantor - harus lengkap juga, kalau BCA kemaren sampe ditanyain lantai berapa 
4. Emergency contact - ingetin alamat temen / sodara
5. Biasanya juga ditanya mau kartu apa. Bilang aja apa yang ditulis di form kemaren-kemaren.


That's all.


Note: Gunain kartu kredit dengan bijak, jangan diabuse. Pas muda baiknya nabung, biar bisa afford Ritz Carlton buat married. Catering aja 60 juta++ njir.

10 Nov 2016

Indonesian's Alternatives to USA Products


As a protest for USA for its new president, I am trying to lessen my usage of American products because my money is better spent on somewhere else. There are many US brands sold in Indonesia, but the hardest to resist was the giant chains of food and apparels, and the entertainment industry is impossible to avoid, and the other thing is because I'm a carnivore bin. So if you and I have the same minds, these are some alternatives of USA products for fellow Indonesians to consume.


Burger

Not be able to consume Carl's Jr on Friday is sad for me too, but I can get the same yuminess of a burger with even lower price.

Flip Burger, lagi naik daun karena Chef Afit, tapi gak cuma menang nama aja, seriusan burger ini enak, juicy dan tebel. Udah ada dua cabang di Jakarta.


A photo posted by FLIP BURGER (@flipburger_id) on


Burger Blenger, walaupun popularitas mengurang karena banyak competitor berat, pioneer burger buatan Indonesia ini tetep populer di kalangan youths.



Steak

Siapa yang sering ke mall dan gak pernah liat resto dengan tulisan neon merah Outback? Daripada mahal-mahal di Outback mending makan di Holycow, Abuba atau coba steak yang dimasak di atas batu kayak di Angus House.


Coffee

Ini gampang banget, karena udah berjamur di luar sana coffee shop hipster yang even better than Starbucks. Just to name few, Anomali, Liberica, Common Grounds.


Pizza

Ini agak susah, karena kebanyakan pizza chains di Indonesia adalah kepunyaan Amerika, seperti Pizza Hut dan Domino's. Banyak restaurant pizza di luar sana yang lebih enak, tapi tidak sebanyak cabang kedua restaurant itu.
Yang bisa saya rekomendasikan adalah Pizza Barboni dan Pizza Express, or even better, order pizza from any real Italian food restaurants out there. Seperti di dekat rumah saya ada Signora Pasta yang ownernya Italian. Sudah pasti lebih enak dan harga mirip seperti Pizza Hut.


Sandwich

Quiznos adalah food chain sandwich dari Amerika. Dulu pernah ada Subway di Jakarta dan tutup. Alternatif dari sandwich besar adalah Yo Panino. Harga mirip, karena Quiznos termasuk mahal untuk konsumsi junk food di Indonesia.


Shoes

Sayang banget Converse dan Vans kepunyaan USA, padahal gayanya klasik. Don't fret my tribe of casual people! Superga lagi nge hits buat alternative reader yang suka pakai sneakers canvas. Superga adalah produk Italy dari tahun 1911, thanks to Alexa Chung yang sudah men-introduce kan sepatu ini kepada writer, writer baru beli kemaren :p Harganya 11-12 sama Converse dan writer akui sepatu ini nyaman.

New Balance beberapa jam yang lalu sebelum writer menulis post ini, publicly backed Trump and writer is glad writer has just moved on to Asics. Nike juga brand dari USA, yang dulu pernah kena kasus upah minim untuk buruh-buruh di pabriknya di Tangerang (info: https://www.wsws.org/en/articles/2011/09/nike-s08.html), kalau kurang suka bisa pindah ke Adidas, lebih bagus lagi kalau kita support produk negeri sendiri, League gak kalah bagus sama sepatu-sepatu olah raga luar.


App

Orang-orang yang langganan Apple Music bisa berpindah ke Spotify karena Spotify adalah produk Eropa yang intinya sama: langganan musik legal per bulan dan sama-sama lengkap. Persaingan kedua app ini cuma berdasarkan UX/UI yang sifatnya subjektif.


(http://imgur.com/gallery/ROYAZ)

Uber bisa pakai Gojek dong!


I'm not telling you readers to hate Americans, but writer is thinking that we should not be too dependent on USA, and if you're with me on this, above are the options you can choose. And btw, kenapa sih kita harus makan makanan gak bergizi kalau toh ayam penyet sambal hijau lebih enak?



4 Nov 2016

Kalau Kamu Diberi Kesempatan Buat Jadi Gubernur, Apa yang Bakal Kamu Lakukan?

A photo posted by Informasi Jakarta & Sekitarnya (@jktinfo) on

1. Berantas KKN dengan men-digitalize semua bureau dan meng-update kontrak kerja PNS di pemerintahan Jakarta dengan menambahkan bahwa mereka siap dipecat kalau terbukti terlibat dalam kasus KKN. 
2. Menuntaskan premanisme di Jakarta
3. Menaikan UMR
3. Menyelesaikan MRT dan LRT
4. Memperbanyak armada dan rute TransJakarta
5. Membersihkan sampah di sungai dan jalan
6. Memperbanyak taman kota tanpa menyediakan lapangan luas untuk orang nongkrong dan pacaran
7. Men-strict-kan dan menaikan denda buang sampah dan meludah sembarangan dan merokok atau minum alkohol bukan di tempatnya
8. Menurunkan semua papan reklame, spanduk dan poster di jalan
9. Memberhentikan pembangunan baru shopping mall dan men-encourage warga Jakarta untuk berbelanja di pasar tradisional. 

2 Nov 2016

Suka Karya Tim Burton? Non-Burton-Yet-Similar Movies / TV Shows Recommended For You

1. Coraline

Animasi cukup terkenal untuk para millenials atau generasi 90, karena pembuatain animasi ini tahun 2009 dan diisi suarakan oleh Dakota Fanning. Stop-motion ini diangkat dari buku Neil Gaiman yang berjudul sama. I have read the book, jujur lebih suka filmnya. Pertama kali nonton, kemudian search asal muasalnya, agak kaget karena film ini tipe film yang biasa Tim Burton buat, ternyata sama sekali gak ada hubungannya dengan beliau. 

2. Over the Garden Wall

Over the Garden Wall adalah Cartoon Network miniseries yang cuma sampai 10 episode dan satu episode tidak sampai 10 menit. Even so, animasi ini menyajikan monster, dark forest, wittiness, plot, soundtrack dan gambar animasi yang cukup bizarre, and i'd dare to say beautiful.


Btw, sangking anehnya cartoon ini banyak teori dibaliknya yang ternyata more than meets the eye: http://erraticallyinformed.tumblr.com/post/102143905382/the-nature-of-the-beast-a-over-the-garden-wall . Bacanya setelah nonton please, supaya gak spoiler.

3. The Addams Family Sequel

Film ini diawali dengan komik, menjadi TV, menjadi film layar lebar, menjadi play teater, menjadi kostum halloween. Film ini bukan animasi dan tergolong jadul (1991 dan 1993) jadi masih ada grainnya. Tapi, yang perlu muda-mudi tau adalah film ini gothic, humoris dan iconic di barat. One of my favourite movies.



4. Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events

Film ini juga bukan animasi, diangkat dari buku juga, writer kurang suka bukunya, however the film boasts some actors with big names: Meryl Streep, Jim Carrey, Emily Browning dan Jude Law sebagai Lemony Snicket atau narator. Keren sih, sayang bukunya banyak, sekitar ada 13 (get it?) tapi filmnya hanya satu. Kabarnya o kabarnya tahun depan (2017), Netflix akan merilis TV seriesnya. Trailer bisa dilihat disini: http://www.imdb.com/title/tt4834206/ 

5. Pan's Labyrinth

Bukan animasi. Walaupun film ini bergenre fantasy, writer tidak merekomendasikan untuk ditonton oleh anak-anak sendirian, karena plot cukup gelap dan beberapa scene mungkin disturbing untuk dilihat oleh anak-anak. Pan's Labyrinth berbahasa Spanyol. Film ini disutradarai oleh Guillermo del Toro (Pacific Rim, Hellboy) yang banyak hasil karya-karyanya seperti Burton tapi menurut writer lebih dewasa dan lebih horor. 


Honorable mentions:

Gravity Falls

Cartoon animation garapan Disney XD, secara gambar animasi tidak begitu gothic, tetapi plot bertema misteri. Banyak yang merekomendasikan animasi ini jika suka Over the Garden Wall karena petualangan tokoh utama yang sama-sama dua orang bersaudara dan misteri-misteri yang similar.

The Book of Life

Animasi ini diproduseri oleh Guillermo del Toro, menceritakan tentang Dia des Muertos (Die of The Dead). Gambar dari animasi ini menurut writer cukup mirip dengan Nightmare Before Christmas, ditambah dengan detail dan warna yang amazing. Die of The Dead bertujuan untuk remembering saudara atau teman yang sudah meninggal, lalu apa yang terjadi jika mereka yang sudah meninggal terlupakan?

Crimson Peak

Crimson Peak juga disutradarai oleh Guillermo del Toro. Film ini tidak fun, artinya beneran horor. Tapi bukan tipe Insidious atau Friday the 13th, melainkan lebih ke nuansa gothic. Terlalu banyak darah di film ini, jadi writer jijik sendiri. 


Ada yang punya film mirip-mirip lagi? Please share.

-Thank you for reading-

9 Jul 2016

Cara Mengganti Waze Voice

Saya baru tau, padahal udah lama, kalau Waze voice waktu navigation bisa diganti dengan suara-suara celebrity, mungkin karena jarang pakai Waze, dan hasilnya kocak dan gak kaku. Waze menyediakan beberapa suara dari beberapa celeb seperti, Morgan Freeman (full of wisdom this one), Kevin Hart, Terry Crews (my personal favourite), Arnold Schwarzenegger, bahkan ada Darth Vader.

Kevin Hart: "We are ready to roll, drive safe!"



Kevin Hart: "You might as well get some coffee, cause we're gon be here for awhile, we got heavy traffic ahead."


Sayangnya, Waze app sepertinya sudah menghapus voice-voice tersebut dari daftar Sounds di Settings app nya. Settings >> SoundTapi, ada cara lain yang agak lebih rumit, menurut saya worth your while:


Step 1:

Masuk Waze, Settings >> Sound , download satu voice apa saja, contohnya English (US) Randy. Tunggu sampai selesai



Step 2:

Download voices yang anda mau (lebih baik di komputer):

Unzip file. Isinya .mp3 atau .bin files.


Step 3: 

Buka file Android di komputer. Internal Storage >> Waze >> Sounds . Di dalam folder Sounds, akan ada folder eng_randy yang tadi didownload, masuk ke dalam folder tersebut, di dalamnya akan ada banyak files mp3 atau bin. Hapus semua files. Copy-paste hasil unzip ke dalam folder ini.

Note: kalau eng_randy isinya .bin dan folder unzip isinya .mp3, ganti atau rename mp3 ke .bin terlebih dahulu. Vise versa. 


Step 4:

Select voice English (US) Randy di Waze app. Start your trip. 


Source: https://www.reddit.com/r/waze/comments/3pi5yl/waze_voice_packs/ 

4 Jun 2016

Applications That Can Help Your Stay in Jakarta

Let's not become that idiot with an expensive smartphone. 

Smartphones are made for time efficiency and living in Jakarta, or perhaps other big ASEAN cities, has never been easier using the following apps:


1. Whatsapp / Line

People in different countries use different chatting applications. I was told Koreans mainly use Line or Kakao, Vietnamese uses WeChat. While Indonesian likes Whatsapp or/and Line. What is the difference? Personally, when chatting with coworkers or work related subjects, I use Whatsapp. Line is more for close friends or college group chat. 

2. Gojek, Grab and Uber

Oh Dear God how these apps make my life so much easier! For those who live in a cave, Gojek and Grab mainly provide motorcycle taxi service, since it is the fastest mode of transportation to travel in the city, you're likely to die though. However, Gojek has expanded their services to on-call masseuse, food delivery and Go-Busway which allows user to see complete Transjakarta stops in and around Jakarta and the buses' real-time locations (though sometimes the location is not exactly correct). What I like about the food delivery service is that it allows user to order food from little merchants or home-made factory who perhaps do not have or cannot afford to provide their own delivery services. Uber also has a new motorcycle taxi service with that cool black jacket.

3. Google Map / Waze

Due to its awful traffic, drivers are forced to find other way to reach the destination, these applications help so much to find smaller, unknown roads. but in unfamiliar locations, users are better to see whether there are other cars too using that same road, because sometimes these alternative roads are too narrow for two cars and sometimes misleading, also advance driving skill is mandatory. The usage of these applications are entirely up to user's preference on their UI and UX. Personally, I prefer Waze, but some of my friends like Gmap better. 

4. Blocker for Call, SMS

Most phone users in Indonesia are prepaid phones users. It is harder to track and often used for illegal activities which the victims are told false information to rob their money. When there is a culprit, you can block the phone number using the app.

5. Kommuta

For those who commute, this application will help you a lot as it helps me. It is a more complete version of Go-Busway, providing Transjakarta routes, KRL (train) schedule, general bus numbers and routes, taxi phone numbers and other features that will help you using public transportation in Jakarta. Although, don't expect much of the KRL schedule, it's always late. 

--Good Luck--

19 May 2016

18 May 2016

Indonesian Women

Forget Daenerys Targaryen or Katniss Everdeen. I see these female heroines, inspired by them, but let down when the end credits roll, my reality is far from Hollywood.
In Indonesia or perhaps other patriarchy countries, it is a classic story of peer pressures for a woman to be a wife and a mother. Still? Yes, and it's 2016. Many families rather have daughters who cook, clean, sew and give blowjobs to their husbands because they feel that they have to. These pressures often lead to unprepared marriage, which lead to unwanted pregnancy or domestic violence. Rapes and violence towards women and children in Indonesia increase and are more violent every damn year, one of the many consequences of society who think less of women. The punishment of acts of rapes by law are 10 years max in prison, which I thought can be extended to death penalty, don't you agree? This country has executed drug smugglers from Australia last year, but still is very ignorant (or perhaps coward) to act big against rapists and pedophiles in its own country.


Let's have a little anonymous poll, how many of you single working Indonesian women who happen to be lost and reading this, who are 21 and up, have been asked by family personal questions like, "When are you going to get married?" or "Don't you want a husband and a baby?" or anything related to that?

Have you ever been asked marital personal question from family?


Yes, I have

Nope
iq test


On long holidays, such as Ramadhan or Christmas and New Year, it is common for women to be asked such questions from family members when big family gathers. Most people see the question as harmless, but I see it as an insult. So what, now that I'm legal, I have to find a husband, have a baby, credit a small house, buy a car and find a cemetery plot? Can't a person experience life, educate him/herself and see the world? Or maybe, not married and not have a biological child?

In western culture, women are mocked because they're virgins, however in Indonesia, women are branded as sluts because they're not virgins. I wonder, why would our states of virginity, our desires to be married or our demanding and high paying jobs concern you at all?

A couple of years ago there's a plan by officials that any Indonesian woman who wish to be a policewoman or government's employee have to have a virginity test. I have something to say for whomever think of the liducrous plan, GOD MUST HAVE NOT LOVED YOU ENOUGH TO GIVE YOU SUCH LITTLE BRAIN.



Have I ever been asked stupid questions as mentioned above? No, maybe because I am not really friendly with my big family, and for those who know me, they know i'm not a very polite person. What happens if you are asked so? I will look at their screaming, pooping children, their cheap watches and gaze at their sadness and boredom through their eyes and laugh, the mean kind. You do not have to marry because people are married, you do not have to jump off a cliff when people do, you do not have to stay violated because you're afraid people will talk things about you. We, as human, have a choice.

In Jakarta, it is common for women to be molested in public transportation, especially on rush hours. I suggest that women who use public transport regularly bring something to defend themselves. When something happens and you report to the police, it is also common for them to blame you for how you look and what you wear. Don't hit them. Let their minimum wages and zero career prospect do it for themselves. I know, I live here almost all my life. And I know you are not alone. When you don't have the justice you deserve, be like Americans, sue.



I believe every woman has the right to be whatever they want, whether to drill in the middle of the Earth or pilot a spaceship on International air space, we can do it, better, with heels, unless there are uniforms.

Prologue

As I'm writing this, my graduation day is near. Does it mean I'm an adult now? Do I have to work? What am I going to do next?  Do I have to move out of parent's house? Do I want a family? Education or career? Do I have a steady job?




The truth is, I'm clueless of all these things, I'm sure some of you are too. You're not alone, I dedicate this blog for us to learn together in the broke transition of adulthood. Sometimes the blog does not live up to its name, sometimes it is my tool for rants in the name of idealism, or to show off corny photos of food, whatever i'd like to write at the moment. Probably this blog only lasts 7 posts. Oh well.